The Way I Used to Be: Eden yang Hidup di Neraka
Eden diperkosa! Oleh seseorang yang sangat dikenalnya! Eden diperkosa oleh seseorang yang sangat dikenalnya! Dalam waktu yang sangat panjang, Eden menyimpan rahasia ini dari ayah, ibu dan abang tercinta. Dan, selama waktu yang terasa selamanya, Eden menanggung perasaan muak pada diri sendiri, .
***
Di tahun awal (freshman) SMAnya, Eden Anne McCrorey diperkosa oleh Kevin. Tengah malam Sabtu ke Minggu baru saja berlalu 2 jam, ketika Kevin memasuki kamar Eden yang pintunya tidak terkunci. Dibawah ancaman akan dibunuh dan intimidasi bahwa Eden tidak mungkin berani menceritakan apa yang Kevin lakukan - karena keluarga Eden tidak akan mempercayai Eden -, Eden diperkosa Kevin. Kevin adalah teman sekampus, teman serumah dan sahabat Caelin, abang satu-satunya Eden. Eden mengenal Kevin bukan saja sebagai sahabat abangnya, namun juga tetangga yang dikenal oleh anggota keluarganya yang lain.
Di tahun ke-2 di SMA, Eden berkenalan menggunakan cara tak biasa dengan Joshua Miller. Setahun sebelumnya, Josh pernah menabrak Eden di koridor. Namun, Eden terlebih dulu mengenalinya. Belakangan Josh tertarik ingin mengenal Eden. Dengan membawa trauma perkosaan, Eden menjalin hubungan dengan Josh.
Selama sekitar 1,5 tahun setelah putus dari Josh Miller, Eden telah “berhubungan” dengan 15 cowok berbeda. Makin tidak akrab sebelumnya dengan si cowok, makin biasa saja Eden mendekati para pria tersebut. Rasa kosong dalam diri dampak dari ketiadaan seseorang yang mengerti membuat Eden mengabaikan perasaan asing yang membuatnya merasa bersalah pada diri sendiri.
Setelah membaca buku ini, ada beberapa hal yang menjadi poin, antara lain:
1. Trauma
Sekalipun kesehariannya baik-baik saja, perilaku Eden berubah. Eden masih bisa mengikuti aktifitas belajar seperti biasa. Namun, sikapnya makin tertutup pada teman-temannya dan orangtuanya. Kecenderungan memberontaknya sangat besar. Dalam pikirannya, Eden menganggap bahwa keluarganya tidak mempercayai kesulitan dan penderitaan yang dialaminya.
Ketakutan akan tiada orang yang mencintainya membuatnya memikirkan konsep yang tidak tepat tentang dicintai dan dikasihi, Rasa percaya dan aman menjadi hancur berkeping-keping. Eden merasa buruk terhadap dirinya sendiri.
Kecemasan yang terus menerus hadir dan seolah-olah mengejarnya, membuat Eden menjadi tegang dalam menjalani hari-harinya.
2. Figur diri yang rusak
Dampak trauma lain yang adalah figur diri yang rusak. Perasaan tidak berharga menempel kuat, sehingga Eden mengabaikan dirinya sendiri untuk menghargai tubuhnya. Seolah-olah membiarkan oranglain berkuasa atas tubuhnya.
Amarah akibat perkosaan yang dilakukan teman abangnya membuatnya “berhubungan” nyaris dengan siapapun yang diinginkannya. Figur dirinya menjadi sangat rusak.
3. Relasi menjadi rusak
Sekalipun jarang bertengkar dengan sahabatnya, Eden cenderung menjadi sangat tertutup dan menjauh. Beban rasa bersalah pada diri sendiri, dan sedih karena dikhianati oleh orang yang sangat dipercaya, membuat rumah menjadi tempat yang dituju.
Di rumah pun, Eden makin jarang ikut makan bersama keluarga. Intensitas percakapan makin jarang. Mengira bahwa Eden sedang ingin sangat diperhatikan, bapak dan mamaknya mengabaikan kenyataan kalau bahkan dalam warna busana yang sering dikenakan Eden pun makin sering berwarna gelap.
4. Lingkar aman pertama
Lingkar aman pertama adalah keluarga inti; ayah, ibu dan saudara-saudara kandung dan atau yang serumah. Orang-orang terdekat yang relasinya intens dan bertumbuh. Jika keluarga inti tidak bisa memberikan rasa aman, akan sulit bagi seorang anak menerima dan memahami konsep aman dari lingkar yang lain.
5. Menemukan kebebasan
Seorang remaja melaporkan pada polisi kekerasan yang dilakukan Kevin padanya. Keberanian tersebut mendorong Eden menceritakan peristiwa kelam yang terjadi di rumahnya pada abangnya, Caelin.
Hati Caelin remuk dan hancur berkeping-keping. Sekalipun murka atas Kevin, Caelin sepakat dengan penyelesaian yang akan dilakukan oleh Eden. Setelah berbulan-bulan berlalu, Eden akhirnya memutuskan melaporkan Kevin pada polisi.
Akhirnya, Eden mengumpulkan keberanian dan menemukan kebebasan.
Catatan penting:
Penting untuk terus mendukung anak-anak untuk tidak menyimpan rahasia mereka sekecil apapun. Orangtua, sudah seharusnya menjadi sekutu anak-anaknya dalam segala keadaan.
Penting untuk tidak menyalahkan anak untuk setiap hal buruk yang terjadi pada mereka. Anak-anak tidak memiliki pengalaman untuk merespon hal-hal tersebut.
Penting untuk terus menjadi fasilitator dan mentor bagi orang-orang muda ini untuk bisa menjelaskan perasaan-perasaan terdalam mereka.
***
Had posted on Kompasiana
Komentar
Posting Komentar